3.22.2012

Apapun Tentang(mu)


Hal terindah yang kusadari telah di anugerahkan

Sang Pemilik Hidup padaku adalah dirimu.

Dimana saat kubuka mataku.

Kulancarkan inderaku tuk sadari,

bahwa hari ini pun kau

tetap ada untuk menemaniku.

Aku menemukanmu setelah dia pergi.

Bukan…

Sejujurnya dirimu bukanlah sosok pengganti yang mengisi rongga kosong karena

kepergiannya yang terkesan diam-diam.

Aku benar-benar menemukanmu,

sebagai sosok lebih baik yang akan menemani gulir waktuku

3.06.2012

Tuhan Diantara Kita

"Apa isi doamu? Mengapa saat kau berdoa terasa sangat lama dan sangat banyak yg kau bisikkan pada Tuhan?"

"Tak banyak, hanya kita dan keluarga kita, tapi dalam segala keselamatan, kemakmuran, perlindungan dan kebahagiaan. Itu saja"

"Doa untuk keluargaku?"

"Ya. Tentu saja, karena aku yakin kamu tak akan pernah bahagia jika mereka tak bersamamu. Yang kuinginkan kamu bahagia, mereka bahagia dan kita bahagia bersama mereka."

"Apakah hidup ini adil untukmu?"

"Tentu saja. Hidup mengijinkanmu bahagia bertemu dg mu, dan penyeimbangnya adalah pembatas tegas yg lebar menganga diantara kita."

"Untuk apa?"

"Untuk kita mempelajari seberapa dalam cinta yg berdiam di dalam diri kita masing-masing"

"Pembatas ini semacam jurang curam atau tembok tebal."

"Tentu saja. Karena yang kita rasakan jugalah sebuah cinta yg kuat dan kasih yang mendekati kekal. Adil bukan?"

"Ah, aku tak tau darimana sudutmu berangkat untuk memikirkan apa yg ada diantara kita."

"Sudut yang tak pernah jauh dari tempamu beranjak tentu saja. Setidaknya ada kesamaan antara kita."

"Jadi apa satu yang sama antara aku dan kamu?"

"Sesuatu yang menuntun kita pada cinta. Aku tak tau tentu saja. Juga tak yakin kau tau. Kita masih saling mencari bukan?"

"Mencari? Apa?"

"Entahlah, kurasa kita seperti sedang mencari jalan pertemuan untuk cinta mengantarkan kita pada kebahagiaan kekal"

"Aku lelah, bukan untuk mencintaimu, bukan untuk berjuang membahagiakan cinta dalam diriku dan dirimu, hanya saja aku sedang lelah dengan entah apa yg menghalang-halangi kita."

"Jangan kau hiraukan. Ikuti saja maunya, jalani saja tuntunanya, mintalah pada Tuhan kehabagiaan yg kau yakini. Boleh saja cara kita berbeda, tapi bukankah Tuhan kita sama?"





Malam-malam ketika hasrat menggeliat
050312

3.03.2012

In Time


Lihatlah seberapa besar pengaruh waktu pada kita.




Aku terlahir, lewat dari masa 9 bulan dalam kandungan dan aku divonis terlahirkan dalam waktu normal. Waktu.

Orang tua kita melakukan proses konsepsi pembuahan sel telur dalam waktu 1 x 24 jam. Taraaaah, kita resmi tercantum dalam list akan hadir dalam rahimnya. Waktu.

Aku dan kamu, bertemu pada pukul 13 lebih, bertemu tatap, bersinggungan dan bercakap-cakap. Waktu ada ketika kita bertemu.

Aku tidak mendapatkan menstruasiku pada jadwal dan waktu yang biasanya, selama lebih dari 6 minggu, maka orang yang mengetahuinya akan mengatakan "Kamu telat, apa kamu hamil?". Waktu patokannya.

Aku dan kamu bersama kurang lebih 378 hari, aku mengenalmu, kamu mengenalku, aku mendekatimu, kamu mendekatiku dan kita saling berdekatan, berbagi lalu bertengkar. Ah kita sudah lewat dari setahun... Waktu lagi.

Perlombaan sprint menuntut kita untuk berlari dalam ukuran kecepatan kilo per menit...Kalah-menang, ada di waktu.


Kamu tau sayang?
kadang aku ingin membunuh tik-tok jam ketika aku sedang risau menantimu
Kadang aku ingin mencabik-cabik jam, mematahkan jarum-jarumnya dan memusnakan waktu ketika aku bersedih menunggumu datang..
datang setelah pertengkaran terjadi antara kita
datang setelah pergi yang entah sampai kapan.

Sungguh tidak menyenangkan menunggumu, memasang pendengaran dengan tajam, mencoba memilah segala kehadiran suara di luar sana sambil berharap-harap cemas soal siapa yang lebih dulu, kedatanganmu, atau jarum jam yang menukik dan menghunus harapan dengan kejam.

Terlalu banyak ketakutan di dalam sini,
Soal kita yang saling mencintai disamping perbedaan bagaimana kita memanggil Tuhan
Soal kita yang saling memupuk harapan masa depan disamping perbedaan mengenai bagaimana kita memuja Tuhan
Tapi mencintaimu bukanlah ketakutan.
Sungguh!

Yang kutakutkan adalah kehilangan cinta dan dirimu.
Karena bagiku mencintaimu adalah kebahagiaan hakiki. Kebahagiaan yang akan teramat menyakitkan bila itu harus terbetot begitu saja dan meninggalkan lubang besar.

Waktu memberi kita banyak kesempatan dari Tuhan.
Tuhan mengutus waktu untuk memberi kita kesempatan saling mengenal.
Lihat, betapa waktu pula yang akan melukai kita suatu saat nanti.






Takut sangat banyak di dalam sini.
Tolong.
030312. 11.11