7.31.2012

Malam ini tentang kamu

langit tak pernah setinggi itu saat aku berama kamu..

aku bisa mencapainya setiap kali berbicara dengan kamu.

Dunia tak terasa begitu luas,
karena saat bersamamu, maka kamulah dunia itu.

Semudah itu aku merasakan kebahagiaan bersama kamu

Merindumu



7.19.2012

Cangkir Kopi




Belakangan ini entah kenapa seakan-akan ada yang jauh lebih menarik daripada kamu.

Dan itu mengerikan buat aku.


Kopi.
Dan berbatang-batang rokok, jauh lebin intens menemaniku dari pada sekedar sederetan huruf, angka dan aksara yang mewakili sebuah kondisi bahwa kamu "Ada" dalam hitungan waktuku.





Aku cukup tau.
Aku cukup paham.
Quality time, trust, faith, whatever...
itu ada.
Ya, ada...
hanya saja itu semacam "full of shit".

Ranjangku dingin.
Selimut membeku.
Dan aku mengigaukan cangkir kopiku.
Bukan lagi namamu.




Sudut menyepi.
Berpikir segala kemungkinan.
190712
di 7.20 pm



7.04.2012

Bertengkar









Aku tak tau, ..

Sejujurnya tak pernah yakin mengetahuinya.

Setiap kali kita berdebat soal komunikasi percintaan kita. Mau-tak mau, sengaja-tak sengaja, ini akan menyisakan tangis untukku. Beberapa tertumpah jatuh di depanmu, sebagainnya kukuras saat kamu tak ada di dekatku.


Ini lucu.


Juga menyakitkan. Saat kamu, aku, kita yang berdiri sendiri-sendiri sering dipercaya orang sebagai tempat untuk sekedar berbagi dan bertanya mengenai suatu hubungan, komitmen dan komunikasi, justru mengalami hal yang serupa dan belum juga mampu memperbaikinya dengan sempurna.

Aku merasa segala advice yang kuberikan pada klienku adalah sekedar isapan jempol yang dahsyat mensugesti mereka. Isapan jempol yang praktik denganmu saja aku berkali-kali gagal di dalamnya.


Percayalah, Sayang..

Aku tak ingin mempertentangkan ini jika kukira ini tidak mengancam kebahagiaan kita, bukan hanya aku atau kamu. Kita.

Bukankah kamu juga “hero” bagi mereka-mereka yang datang padamu, sayang? Lalu mengapa kamu tak juga hadir seperti “kekasih hero” untukku? Mengapa selalu kurasakan begitu susah bagiku untuk sekedar memberitahumu soal ini tak baik untukku dan aku tak menginginkannya agar kita tak berselisih.

Yang perlu sama-sama kita tau,..

Bukanlah pertengkaran yang mampu meluluh lantakkan kasih sayang dalam sebuah hubungan. Tapi bagaimana cara kita berselisih dan bagaimana niatan kita untuk menyelesaikannya, bukan menyudahinya.
Aku mencintaimu, sehingga aku terlalu takut kehilanganmu, karena itu, aku tidak menginginkan pertengkaran-pertengkaran kecil yang seharusnya memperkuat hubungan kita makin menjadikan kita menyelipkan jarak diataranya.



Ingin Pulang padamu.
040712
di 05.18 pm

7.03.2012

Kepada Kamu, ..



Hei sayang...
Kamu yang aku panggil "Love"
Seseorang yang kugantikan namanya dengan "Baby"
Sosok yang aku rindukan dengan panggilan, "Black Coffee"

"Apakah Tuhan sedang salah mengatur waktu hingga kita bersinggungan, bertemu dan jatuh cinta satu-sama lain?"

Apakah kamu membawa namaku dalam Gerejamu, sayang?
Memohon kepada Tuhan kita (yang kau puji dengan caramu) tentang kebahagiaan kita bersama nanti...
Apakah kamu menyebut namaku di depan Jesus-mu, sayang?
Meminta kepada Tuhan untuk segala kebaikan untuk hubungan kita agar berlangsung hingga lebih lama dari sekedar "lama sekali"?

Biar kuberi tau kau satu hal,..
Aku tak tau apakah Tuhan menganggap ini sebagai pembangkangan.
Aku percaya Tuhan baik (Karena itu kita bertemu dan jatuh cinta satu sama lain)
Aku tak henti menyebut namamu, mamamu,papamu dan adikmu yang istimewa
aku meminta Tuhan kita (yang kupuja dengan caraku dalam masjid dan sejadahku) untuk membahagiakan kita semua, dan mengijinkan hubungan kita terikat lebih lama dari sekedar "Sangat Lama"

"Tuhan itu baik sekali...aku percaya Dia mendengar..."



Di kubikal yang baru
selalu merindukan kamu seperti kubikal lama dulu
030712
di 18.31