3.03.2012

In Time


Lihatlah seberapa besar pengaruh waktu pada kita.




Aku terlahir, lewat dari masa 9 bulan dalam kandungan dan aku divonis terlahirkan dalam waktu normal. Waktu.

Orang tua kita melakukan proses konsepsi pembuahan sel telur dalam waktu 1 x 24 jam. Taraaaah, kita resmi tercantum dalam list akan hadir dalam rahimnya. Waktu.

Aku dan kamu, bertemu pada pukul 13 lebih, bertemu tatap, bersinggungan dan bercakap-cakap. Waktu ada ketika kita bertemu.

Aku tidak mendapatkan menstruasiku pada jadwal dan waktu yang biasanya, selama lebih dari 6 minggu, maka orang yang mengetahuinya akan mengatakan "Kamu telat, apa kamu hamil?". Waktu patokannya.

Aku dan kamu bersama kurang lebih 378 hari, aku mengenalmu, kamu mengenalku, aku mendekatimu, kamu mendekatiku dan kita saling berdekatan, berbagi lalu bertengkar. Ah kita sudah lewat dari setahun... Waktu lagi.

Perlombaan sprint menuntut kita untuk berlari dalam ukuran kecepatan kilo per menit...Kalah-menang, ada di waktu.


Kamu tau sayang?
kadang aku ingin membunuh tik-tok jam ketika aku sedang risau menantimu
Kadang aku ingin mencabik-cabik jam, mematahkan jarum-jarumnya dan memusnakan waktu ketika aku bersedih menunggumu datang..
datang setelah pertengkaran terjadi antara kita
datang setelah pergi yang entah sampai kapan.

Sungguh tidak menyenangkan menunggumu, memasang pendengaran dengan tajam, mencoba memilah segala kehadiran suara di luar sana sambil berharap-harap cemas soal siapa yang lebih dulu, kedatanganmu, atau jarum jam yang menukik dan menghunus harapan dengan kejam.

Terlalu banyak ketakutan di dalam sini,
Soal kita yang saling mencintai disamping perbedaan bagaimana kita memanggil Tuhan
Soal kita yang saling memupuk harapan masa depan disamping perbedaan mengenai bagaimana kita memuja Tuhan
Tapi mencintaimu bukanlah ketakutan.
Sungguh!

Yang kutakutkan adalah kehilangan cinta dan dirimu.
Karena bagiku mencintaimu adalah kebahagiaan hakiki. Kebahagiaan yang akan teramat menyakitkan bila itu harus terbetot begitu saja dan meninggalkan lubang besar.

Waktu memberi kita banyak kesempatan dari Tuhan.
Tuhan mengutus waktu untuk memberi kita kesempatan saling mengenal.
Lihat, betapa waktu pula yang akan melukai kita suatu saat nanti.






Takut sangat banyak di dalam sini.
Tolong.
030312. 11.11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar