Aku menangis tergoncang-goncang sejenak,
memberi waktu untuk diriku mampu menerima kenyataan yang sedang tak seirama dengan angan
Memberi waktu kepada hati unyuk lebih lapang dengan menumpahkan segala luka dan kekecewaan dalam waktu beberapa menit
Membiarkan segalareaksi emosi meluap lewat cengkeraman erat pada guling yang kugunakan membekap mulutku
Aku sedang berkeras menahan jerit dalam pekik teryahan dikerongkongan..
Kamu sedang bermonolog dalam persepsi kebenaranmu..
Aku tau kamu pun sedang terbakar di dalam sana, dan aku tau kau mungkin tak menyadari betapa hatiku tertikam berkali-kali oleh narasimu..
Maka aku bergegas untuk waras dari letupan emosiku,
dari ledakan kekecewaan yang belum selesai kubujuk untuk sembuh
"pergilah"
Kamu hanya menatapku, aku tak tau perais bagaimana maksud tatapmu
Sekujur tubuhku dingin saat itu
Aku sedang mencekik segala rasa saat itu...maka jadi hampa
Kamu pergi... ya, pergi berlalu begitu saja
tanpa peduli ada yang membutuhkan sekedar usapan diujung kepalanya, atau pelukan kilat untuk sekedar meyakinkan segalanya akan baik-baik saja
Aku tak bisa mengingat apa saja isi monologmu tadi, sayang..
Maaf, aku sedang berusaha keras menumpahkan segalanya tadi, maaf
Kamu tau apa yang kurasakan sekarang?
Sepi..
dan tenang..
Maka sayang..
ini konsekwensi dari upayaku membunuh rasa yang tertuju padamu
Aku tak tau sayang, ada apa sebenarnya..
Aku tak mengingat apa saja yang kau katakan tadi...
tapi aku ingat persis setiap sakit yang muncul saat kamu bicara..
Ini wajar,..
karena saat itu aku masih teramat mencintaimu..
0302¹3 ; 19.42
Kamu ingat apa yang terjadi
Salam...
BalasHapussinggah sore hari, senang bisa berkunjung di blog nie...Nice Blog
Jangan lupa kunjung balik yeahh..@_@