1.22.2011

Satu dari Akademi Kehidupan

"Melepas."

"Pelepasan."

dan "Terlepas."

Tiga hal yang sedang saya pelajari.


Seringnya orang memaknai "melepas" sebagai suatu upaya pergi dari sesuatu, ntah nyaman, ntah aman atau  beberapa antecedent mengerikan apapun itu. Tapi banyak dari kita lupa (termasuk saya yang melupa) bahwa inti makna dari "melepas" adalah lebih kepada bagaimana kita mulai merelakan apapun hal yang sedang menghambat proses BELAJAR kita yg sebagai PEMBELAJAR ini. Kenapa saya pakai istilah "belajar" dan "pembelajar" disini adalah berangkat dari perenungan dari suatu bacaan yang ditulis oleh salah satu penulis favorit saya (Mitch Albom) dalam bukunya "Tuesday Morning with Morrie". Dimana didalamnya menjelaskan bahwa hidup yang sekali ini adalah hal berharga yang harus kita renungi tiap momment-nya. Lalu muncullah analogi dalam kotak pikir saya, bahwa..

"Kita hidup di ruang besar tanpa batas yang dinamakan DUNIA,..Tugas kita adalah sebagai PEMBELAJAR. Materi kita adalah KEHIDUPAN. Karena saat menitipkan nyawa, Tuhan telah mendaftarkan kita dalam AKADEMI KEHIDUPAN. Hasil akhirnya adalah OPTIMUM LIFE ENDING"

Sebuah analogi penuh kepercayadirian saya kira, cukup optimis, cukup idealis namun cukup dijadikan sebagai motivasi dan arah.

Yups, bact to the topic..."Melepas"

Sudahkah kita melepas sepenuhnya segala mental block yang menghalangi kita (yg notabene adalah seorang pembelajar ini) untuk melangkah menuju frase hidup yang lebih baik? Kebanyakan memang sudah, beberapa setengah melepas bagian-bagian tertentu, beberapa lagi sisanya hanyalah pura-pura "akan" melepas. 

Saya sedang belajar melepas sesuatu yang mengikat saya kuat-kuat selama 5 atau 6 tahun ini, sangat susah, tapi saya yakin bisa, karena saya mau. Tantangan terbesarnya adalah saat saya harus mencoba keluar dari mental block saya, yang secara tak langsung berarti saya harus meninggalkan zona aman saya untuk melangkah keluar, melihat keadaan, dan mencoba berjalan. Padahal mental block ini sebelumnya adalah benteng saya, yang melindungi saya dari rasa tak aman, rasa tak nyaman dan ancaman lain. Tapi saya harus pergi keluar dan berpindah zona dan iklim untuk meneruskan misi BELAJAR saya dalam AKADEMI KEHIDUPAN. Inilah arti melepas.

"Pelepasan"

Saya memaknai pelepasan ini sebagai tahap dimana saya mulai merasa aman dengan iklim baru tanpa merasa rindu dengan zona aman sebelumnya. Dimana saya mulai mampu kembali membuka-buka lembaran kenangan tentang hal (apapun itu) yg membuat saya terhalang utk terus BELAJAR. Lalu saya mulai perlahan merelakan ketidaknyamanan sedikit-demi sedikit untuk tereduksi dari skema berpikir saya. Mulai belajar mengenang kembali, memaknai dengan cara yang berbeda, berpikir kembali dan berandai jika terjadi lagi.


"Terlepas"

Saya memaknai terlepas sebagai tahap dimana saya terlahir sebagai pribadi baru dengan banyak bekal yang telah saya peroleh dari masa sebelumnya. Dimana saya tak hanya mampu mengingat dan mengenang kembali kenangan (yang sebelumnya merupakan ancaman bagi saya) namun juga mampu tersenyum dan membagi kenangan tersebut dengan banyak orang.


Beginilah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar