"Dinding di kamar ini masih 4 sisi, dan selama itu aku tak kesepian lagi!"
Culasnya..
Angkuhnya aku menutupi kekecewaanku akan kamu dan kehadiranmu yang terlewat, menguap bersama harapan kosong dan janji-janji isapan jempol.
Aku sudah mulai lelah mengatakan "tak pernah cukup waktu yang kuhabiskan denganmu"
atau sekedar mengeluhkan "aku merindukanmu dalam kadar yang kelewatan"
Taik kucing!
Aku sedang ingin merutuki segalanya satu per satu
...tentang sepi
tentang malam ini
tentang betapa bisu dan dinginnya 4 sisi dinding ini
tentang rindu yang tak terlampiaskan pada subjeknya
tentang kamu yang seakan memang bebal untuk sekedar mengerti
...Apakah sudah waktuku untuk pergi?
Kamu membunuh menit demi menit berhargaku untuk merindukanmu
Kamu mengaborsi luapan-luapan rindu yang akan melahirkan hangat yang kusiapkan untuk ranjangmu
Kejamnya kamu.
Aku sedang kacau..
Lebih kacau dari sekedar lupa membagi waktu untuk aktifitas syarat biologisku
Jauh lebih kacau lagi dari sekedar membuang-buang waktu efektif demi menyediakan ruang rindu untukmu
Kejamnya aku...
Kamu membuatku merasa seperti seorang masokis,...
tersakiti dan tetap mencari
seakan sakitlah yang kucari
seakan pedihlah yang kunikmati
Kamu yang kejam...padaku.
...Sudahkah saatnya aku berbenah untuk menyiapkan serambi hati untuk pemilik barunya?
disini...tempat dimana kita masih menjadi KITA
190912
di 21.32
"kemari, kupecah tempurungmu!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar