10.23.2010

kata KAMI berakhir (Monolog dg Hati)

“Aku sudah selesai”

“Apa?”

“Aku sudah mengakhiri kisah untuk kita berdua”

“Bagaimana bisa? Aku baru sampai tengah mengeja rasamu”

“Iya karena itu aku muak!”

“Hei, ini bukan salahku!”

“Salahkan dengkulmu!!”

“Hei!”

“Apa?!”

“Tak bisakah kita perbaiki?”

“Oh, kamu ingin memulainya dari awal lagi?”

“…”

“Memulai dr awal dengan ketumpulan hati yg sama??”

“Aku akan perbaiki…aku janji”

“Perbaiki dulu dengkulmu! Otakmu tertinggal disana!”

“Hei!!”

“Apa?! Aku MUAK!!!”

“Ayolaahh… Biarkan aku mencobanya sekali ini… ”

“Cari Jalang lain yg bisa kau terlantarkan sana!”

“Hei!!!”

“Sebut namaku laki-laki tengik!!! Aku bukan ‘HEI’ !!”

“Maaf…Ampun…”

“Maaf juga, Jalangmu yang ini sudah lunasi hutangnya akan janji yang kau beli dengan katamu!”

“Aku akan mati…”

“Aku akan datang di pemakamanmu. Aku akan menangis telah kehilangan lelaki bodohku”

“Sungguh! Aku akan mati!!! Biar kamu kehilangan!”

“Kehilangan?”

“Ya!! Lalu kamu merasa aku sungguh berarti! Biar kamu merasa bersalah sampai mati!!”

“Oh ya…tentu saja.”

“…”

“Aku akan merasa bersalah sampai mati. Tentu.”

“…”

“Tapi aku akan lebih cepat mati bila terus bersamamu”

“kenapa?! Kamu Tak adil!!!”

“Ya”

“Kenapa??”

“Karena kamu menyimpan hati untuk dirimu sendiri.”

“Apa?”

“Hentikan Apa-Kenapa-mu!!! Aku bosan ,dungu!!!”

“Tak kah tersisa bekas untuk ku korek kenangannya biar kamu kembali pulang?”

“Pulang?”

“Ya, karena aku tempat hatimu kembali…”

“Ya…sayangnya hatiku tlah ku gadai untuk tebus bebasku”

“Aku mencintai kamu”

“Bahkan cinta saja tak pernah cukup untuk menghidupi jiwaku!”

“…”

“Tandatangani perceraian hati kita!!”

“…”

“…”

“KAMU JALANG TER-BENGIS YANG PERNAH KUTIDURI CINTANYA!!!”

“Terimakasih”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar